Diantara sekian banyak nikmat Allah yang telah kita rasakan, ada
satu nikmat yang melandasi datangnya nikmat-nikmat yang lain, yaitu
ilmu. Sebab dengan ilmu, seseorang akan dapat memahami berbagai hal dan
karena ilmu juga, seseorang akan mendapatkan kedudukan yang lebih
tinggi di sisi Allah, juga di kalangan manusia. Terutama jika disertai
dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
Baik dia seorang budak atau orang merdeka; seorang bawahan atau atasan;
seorang rakyat jelata ataupun para raja. Sebagaimana disebutkan dalam
firman-Nya,
يَـأَيُّهَاالَّذِيْنَ ءَامَنُوا إِذَاقِيْـلَ لَكُمْ
تَفَـسَّحُوْافِيْ الْمَجَلِسِ فَافْـسَحُوا يَفْـسَحِ اللهُ لَكُمْۖ
وَإِذَا قِيْـلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَتٍۗ وَاللهُ
بِمَا تَعْمَلُونَ خَبْيْرٌ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan
kepada kalian, ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis,’ maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untuk kalian. Dan apabila
dikatakan, ‘Berdirilah kamu,’ maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kalian dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui atas apa yang kalian kerjakan.” (Qs. Al-Mujadilah: 11)