di kecamatan yang kecil ini banyak orang bergantung pada sebuah perusaaan yang sangat membantu perekonomian dengan setatus sebagai perantau kelas berat. bekerja sebagai seorang lelaki yang menjadi punggung dari keluarga. tuntutan ekonomi juga selalu menjadi masalah akan peliknya kehidupan yang semakin merangkak maju di kecamatan ini.. tak perduli siapa yang didepan dan siapa yang akan tertinggal. butuh perkalian yang cukup tinggi untuk keberhasilan yang lebi baik. walau terkadang permasalahan hutang yang tak kunjung terselesaikan.
menjadi karyawan itu emang banyak suka dukanya. sukanya dimana saat tanggal dan waktu telah tiba untuk menikmati hasil atas kerja selama 1 Bulan. serentak mungkin seluruh penduduk kecamatan ini tersenyum dengan girang.... horeeee gajian, mungkin begitulah teriakan para istri dan anak Buruh Operator Terampil Pekak itu. tapi mungkin yang lebih riang lagi adalah para pedagang di kecamatan ini. berharap dagangan mereka untung lebih dari hari biasanya. dan pemilik warung di sekitar tempat tinggal otomatis akan ikut menemani Lemburan para Operator Terampil Pekak untuk menghitung total hutang harian mereka. riuh dan meriah suasana kecamatan ini pada saat Tanggal 5. semua orang akan menuju pusat dimana uang mereka bisa mereka pegang, tak perduli mereka harus antri berdesak desakan, kepanasan bahkan kehujanan agar mereka bisa masuk kedalam ruang kenikmatan yang berukuran 1X1 1/2 yang sangat memberikan kesejukan didalamnya. (ATM)
lantas bagaimana saat mereka keluar, tak sedikit yang membawa wajah sepet yang sepertinya mereka kehabisan nafas menghirup bau Preon Air Conditioner yang bocor didalam runangan ATM itu. sebab yang bergumul disana adalah mereka Operator Terampil Pekak yang menyusun 2barisan yang terdiri dari 20-30shaft. hahahaha...tapi tetap ada canda diantara mereka, Banyak dapatnya, Makan Enaklah Nanti malam, begitulah bentuk kalimat yang mereka keluarkan saat melihat teman yang baru saja keluar dari mesin ATM.
dan tau kenapa wajanya sepet, asem seperti bau kaos kakinya para Operator Terampil Pekak. karna mereka akan bersiap untuk menghitung rugi dari gaji mereka yang akan di potong untuk...
1. Bon Warung Buat Makan Hari2
2. Uang Sekolah anak yang katanya geratis tapi tetep aja ada uang tetek bengeknya.
3. biaya kontrakan, listrik dan lain sebagainya.
4. potongan utang ini itu yang arus dibayar.
5. belum lagi mertua datang.... waduhhh pusing euy......
bagi mereka yang selalu merasakan rezeki berlebih kecamatan ini seperti kecamatan yang habis merayakan parade tahun baru,. ramainya kendaraan dijalanan, penuhnya pusat perbelanjaan, grosiran sampe pedagang kaki lima yang banyak dirubungi orang seperti bangkai dirubung lalat. para anak muda yang memacu kendaraan dijalan raya yang kegirangan karena baru tadi selepas magrib maknya kasi uang jajan untuk jalan2 dan kumpul bareng teman. bahkan banyak yang memulai perjalanan menuju ibu kota untuk memanjakan mata dan selera mereka.
dan lain cerita dengan Operator Terampil Pekak yang tak mampu membawa anaknya jalan jajan keluar rumah. alhasil tetap ada keriangan yang diperjuangan Operator Terampil Pekak dengan membawa bungkusan hitam kecil yang bakal diteriakin oleh anak2nya dirumah. walau itu cuma sekotak martabak.
tapi semua ini bisa terlalui apabila Operator Terampil Pekak mensyukuri akan rizki yang mereka peroleh dan berusaha sekuat mungkin menghindari hutang yang berlebih dari pendapatan mereka dan berusaha untuk berjuang menyimpan lembaran demi lembaran didalam saku mereka.
tapi bagaimana kisah yang akan terlanjur dan sudah terlanjur dengan permasalahan hutang dari Operator Terampil Pekak..? berikut saya kisakan buat para teman teman saya yang bersetatus lajang sama seperti saya..
Kalau kita melihat kearah belakang ini emang udah gak Zamannya lagi. menjalani kehidupan seperti dulu dimana kehidupan sekarang berotasi jauh meninggalkan kehidupan pelik dulu. jawabannya adalah GENGSI. betul tidak bapak ibu......? mau jalan kaki sementara anak baru bisa ngelap ingus udah pake kendaraan tinggal gas langsung nyampe. gak zamannya. mau liat kawan berangkat telat tinggal gas langsung nyampe..? gak zamannya... mau tak maukan...? kita ikutin zaman ini... jual peneng beli motor begitulah istilahnya, jual peneng buat nikah begitu juga istilahnya...
yang saya sedihkan dari para teman sekalian, disaat kenekatan kalian mencari penjamin untuk melancarkan urusan kalian mempersunting si Mawar disinilah sesungguhnya awal dari penderitaan yang akan kalian mulai. berfikir realistis itu emang mudah, pinomat 13 jeti bisa ditangan buat harga diri di depan calon mertua nantinya. dan saya mengatakan itu salahhhhhh.. kenapa salah...? noh temen saya banyak menderita dan jadi pengeluh yang tak pernah sirna. masih mau bertanya kenapa...? kalo kamu berfikiran yang mandiri dan menjunjung semangat dan kerja keras yang kuat yang menjadikan kamu seorang perantau yang hebat menjauhlah dari itu. tinggalkan hura2, berikan apa yang ada dari kamu yang bisa kamu berikan. gak usah malu dengan yang lain. toh kamu yang jalani hidup itu sendiri. berbenahlah dari sekarang. zaman ini tak bisa diikuti. karna yang akhir itulah yang bakal kita ikuti.
siapkan ketenangan kehidupan bukan ketenangan untuk menjalani kehidupan. berfikirlah dengan matang untuk menjalankan keyakinan. jangan hanya jadi orang yang ikut ikutan dan kemudian tenggelam dalam penderitaan.
tapi semua ini bisa terlalui apabila Operator Terampil Pekak mensyukuri akan rizki yang mereka peroleh dan berusaha sekuat mungkin menghindari hutang yang berlebih dari pendapatan mereka dan berusaha untuk berjuang menyimpan lembaran demi lembaran didalam saku mereka.
tapi bagaimana kisah yang akan terlanjur dan sudah terlanjur dengan permasalahan hutang dari Operator Terampil Pekak..? berikut saya kisakan buat para teman teman saya yang bersetatus lajang sama seperti saya..
Kalau kita melihat kearah belakang ini emang udah gak Zamannya lagi. menjalani kehidupan seperti dulu dimana kehidupan sekarang berotasi jauh meninggalkan kehidupan pelik dulu. jawabannya adalah GENGSI. betul tidak bapak ibu......? mau jalan kaki sementara anak baru bisa ngelap ingus udah pake kendaraan tinggal gas langsung nyampe. gak zamannya. mau liat kawan berangkat telat tinggal gas langsung nyampe..? gak zamannya... mau tak maukan...? kita ikutin zaman ini... jual peneng beli motor begitulah istilahnya, jual peneng buat nikah begitu juga istilahnya...
yang saya sedihkan dari para teman sekalian, disaat kenekatan kalian mencari penjamin untuk melancarkan urusan kalian mempersunting si Mawar disinilah sesungguhnya awal dari penderitaan yang akan kalian mulai. berfikir realistis itu emang mudah, pinomat 13 jeti bisa ditangan buat harga diri di depan calon mertua nantinya. dan saya mengatakan itu salahhhhhh.. kenapa salah...? noh temen saya banyak menderita dan jadi pengeluh yang tak pernah sirna. masih mau bertanya kenapa...? kalo kamu berfikiran yang mandiri dan menjunjung semangat dan kerja keras yang kuat yang menjadikan kamu seorang perantau yang hebat menjauhlah dari itu. tinggalkan hura2, berikan apa yang ada dari kamu yang bisa kamu berikan. gak usah malu dengan yang lain. toh kamu yang jalani hidup itu sendiri. berbenahlah dari sekarang. zaman ini tak bisa diikuti. karna yang akhir itulah yang bakal kita ikuti.
siapkan ketenangan kehidupan bukan ketenangan untuk menjalani kehidupan. berfikirlah dengan matang untuk menjalankan keyakinan. jangan hanya jadi orang yang ikut ikutan dan kemudian tenggelam dalam penderitaan.