Sedekah, adalah sebuah kata yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT dan
Rasulullah SAW untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan
saat ini banyak bermunculan lembaga yang mengelaola sedekah ini (Zakat,
Infaq dan Shadaqah). Bahkan ada da’i yang menjadikan tema sedekah
sebagai Tema Pokok dalam dakwahnya. Sedekah asal kata bahasa Arab
shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim
kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu
dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh
seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho Allah SWT dan pahala
semata. Sedekah dalam pengertian di atas oleh para fuqaha (ahli fikih)
disebuh sadaqah at-tatawwu’ (sedekah secara spontan dan sukarela).
Banyak firman Allah SWT dan Hadits Nabi Muhammad SAW yang menunjukkan
keutamaan bersedekah. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. al-Baqarah
ayat 195: “ Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan
berbuat baiklah (yakni membelanjakannya dengan cara yang baik), karena
sesungghnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”. Atau sabda
Rasulullah SAW yang menganjurkan agar kita selalu tidak menunda-nunda
atau menyegerakan dalam bersedekah, sebagaimana yang diungkapkan oleh
Ali r.a: “Bersegeralah kamu bersedekah, karena musibah tidak dapat
melangkahi sedekah”. Andaikan mayoritas masyarakat Indonesia yang
mempunyai kelebihan harta yang mau mengeluarkan sedekah lebih banyak
dibandingkan dengan yang tidak, bisa jadi negara tercinta ini akan
terbebas dari segala macam bencana yang tiada henti silih berganti
datang menerpa, baik musibah dalam skala kecil maupun dalam skala besar
yang banyak menimbulkan korban jiwa dan materi.
Pernah pada masa Nabiyullah Ibrahim a.s, ada seorang pemuda datang
menemui Nabi Ibrahim untuk memberikan informasi pernikahannya esok hari.
Melihat Nabi Ibrahim berbicara kepada pemuda tersebut malaikat Izrail
bertanya kepada nabi Ibrahim perihal pemuda tersebut. Nabi Ibrahim
menjelaskan bahwa pemuda tersebut adalah sahabat dan juga muridnya yang
akan melangsungkan pernikahan esok hari. Malaikat Izrail pun
mengungkapkan keprihatinannya terhadapa pemuda tersebut, karena esok
hari pemuda tersebut akan menemui ajalnya. Mendengar informasi yang
diberikan oleh malaikat Izrail, hampir saja Nabi Ibrahim tergerak
hatinya untuk meneruskan informasi ini kepada pemuda tersebut agar
melangsungkan pernikahannya malam hari saja, karena esoknya dia akan
menemui ajalnya. Akan tetapi nabi Ibrahim mengurungkan niatnya dan
memilih kematian tetap menjadi rahasia Allah SWT. Namun, keesokan
harinya ternyata pemuda ini masih hidup dan dapat melangsungkan
pernikahannya dengan sukses. Hari berganti hari, minggu berganti minggu
pemuda ini tetap dapat mnghirup udara segar dengan bebas dan belum
menemui ajalnya.
Melihat kejadian tersebut, Nabi Ibrahim pun bertanya kepada malaikat
Izrail kenapa pemuda tersebut masih hidup, sedangkan malaikat Izrail
pernah memberikan informasi kepadanya akan kematian pemuda tersebut.
Apakah malaikat Izrail berbohong kepadanya akan informasi tersebut.
Malaikat izrail menjawab bahwa memang rencananya dia akan mencabut
nyawa pemuda tersebut, tetapi pada malam sebelum pernikahannya pemuda
tersebut menyedekahkan separuh harta kekayaannya. Inilah yang membuat
Allah SWT memutuskan untuk tetap memanjangkan umurnya, hingga engkau
masih melihatnya hidup.
Kematian memang di tangan Allah. justru itu, memajukan dan
memundurkan kematian adalah hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat kalam
Rasul-Nya, Muhammad SAW bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. jadi,
bila disebut bahwa ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah
sedekah.
Memang tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan ajalnya akan
sampai. Dan, tidak seseorangpun yang mengetahui dalam kondisi apa
ajalnya tiba. Maka mengeluarkan sedekah bukan saja akan memperpanjang
umur, melainkan juga memungkinkan kita meninggal dalam keadaan baik.
Bukankah sedekah akan mengundang cintanya Allah? Sedangkan kalau
seseorang sudah dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang
tidak diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan, tidak
ada dosanya yang tidak diampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut
dalam keadaan husnul khatimah. Mudah-mudahan Allah berkenan
memperpanjang umur, sehingga kita semua berkesempatan untuk mengejar
ampunan Allah dan mengubah segala kelakuan kita, sambil mempersiapkan
tibanya kematian
No comments:
Post a Comment