Pernikahan merupakan peristiwa sakral
yang menyatukan dua orang dalam satu ikatan. Ada janji setia sehidup
semati yang harus dijaga.
Agar pernikahan mewujud menjadi rumah
tangga harmonis dan langgeng, Anda harus punya cinta dan keyakinan
terhadap pasangan. Jangan menikah hanya karena delapan alasan berikut
ini, seperti dikutip dari Health24:
1. Menikah hanya karena hartaDi
awal pernikahan, mungkin Anda begitu menikmati kehidupan rumah tangga.
Namun, kehidupan rumah tangga tanpa landasan cinta kuat tentu jauh dari
harmonis dan langgeng. Apalagi jika di tengah perjalanan rumah tangga,
pasangan kehilangan harta. Atau, Anda bertemu dengan pria yang jauh
lebih kaya dan memikat.
2. Ingin meninggalkan rumah orangtuaIni
biasanya menimpa mereka yang hidup di tengah keluarga penuh konflik.
Menikah seringkali menjadi jalan pintas agar bisa keluar dari suasana
rumah yang mungkin seperti 'neraka'. Namun, meninggalkan rumah bersama
suami bukan jawaban mutlak. Pernikahan yang prematur justru bisa membuat
Anda terjebak dalam konflik baru yang lebih rumit.
3. Karena orangtua menyukainyaIni
bukan alasan tepat bagi Anda dan pasangan segera melangsungkan
pernikahan. Ingat, yang akan hidup dengannya adalah Anda sendiri, bukan
orangtua Anda. Jangan biarkan Anda terjebak dengan sosok yang sebenarnya
belum Anda yakini terbaik sebagai pasangan hidup.
4. Ingin merasakan hubungan lebih intimKetika
kekuatan agar bisa berhubungan lebih intim menjadi alasan kuat menikah,
ini berbahaya. Tujuan utama pernikahan bukan lagi membangun kehidupan
rumah tangga yang harmonis dan langgeng, tapi hanya 'malam pertama'.
Saat penasaran itu terjawab, bukan tak mungkin bosan melanda, rasa
sayang menguap, dan ujung dari ini semua adalah kehancuran rumah tangga.
5. Ingin punya anak Ingin punya anak
memang menjadi pendorong kuat bagi banyak orang untuk menikah. Namun,
apakah Anda ingin membawa anak dalam kondisi yang tidak ideal? Landasan
cinta adalah harga mati. Jangan sampai anak Anda kelak menjadi korban
ketidakharmonisan rumah tangga. Atau, malah Anda bisa menjadi orang tua
tunggal kelak.
6. Menikah dengan peselingkuhAda
beberapa kasus orang menikah secara diam-diam dengan selingkuhannya.
Awalnya, mungkin akan berjalan dengan baik. Namun, untuk jangka panjang,
pernikahan ini bisa menjadi malapetaka.
Ingat, pernikahan ini
terjadi di atas penderitaan orang lain. Ini artinya masing-masing berani
mengambil risiko mencari kebahagiaan tanpa peduli nasib pasangan utama
masing-masing. Bukan tak mungkin pasangan kembali selingkuh, dan Anda
menjadi korban berikutnya.
7. Tekanan sosialIni
seringkali menimpa mereka yang sudah memasuki usia siap menikah, namun
masih melajang. Mereka umumnya merasa terpojok dengan pertanyaan yang
dilontarkan teman dan keluarga besar seperti, "Kapan menikah?" Jangan
sampai tekanan ini membuat Anda menikahi orang yang salah.
8. Membuktikan bukan homoseksualItu
bukan ide yang baik. Jangan menjadikan pernikahan sebagai tameng bagi
Anda untuk membuktikan sesuatu kepada dunia. Jika memang Anda seorang
homoseksual, menikah tidak akan mengubahnya. Selain membuat pasangan
menderita, rumah tangga juga tidak akan bahagia.
No comments:
Post a Comment